Home / RAGAM KABAR

Sabtu, 20 September 2025 - 19:23 WIB

Sawung Dance Festival 2025: Ajang Konsistensi dan Ekspresi Koreografer Muda Jawa Timur

Surabaya, kabarfokus.id

Sawung Dance Festival kembali hadir di Surabaya. Tahun ini, festival tari kontemporer satu-satunya di Jawa Timur tersebut memasuki penyelenggaraan ke-6 sejak pertama kali digelar pada 2015.

Mengusung tema “Tremor, Bodies at the Edge of the Chains”, festival ini berlangsung di Gedung Cak Durasim – Taman Budaya Jawa Timur, Jalan Gentengkali, Surabaya.

Sawung Dance Festival selama ini konsisten menjadi ruang ekspresi bagi koreografer muda, khususnya dari Jawa Timur.

Tahun ini, festival menghadirkan sejumlah program unggulan, antara lain Karya Bertumbuh, Main Performance, dan Residensi Reset Artistik.Dalam program Karya Bertumbuh, empat koreografer muda terpilih menjalani residensi dan pendampingan artistik bersama koreografer internasional asal Jawa Timur, Hari Gulur.

Baca Juga  Semarak Hari Jadi Kabupaten Malang ke-1265: Lomba Kreasi Tari Tradisional di New Wisata Wendit

Mereka adalah Adam Mustofa (Ponorogo), Angga I Tirta (Surabaya), Mistahul Jannah (Banyuwangi), dan Nia Anggraini (Surabaya). Keempatnya akan mempresentasikan karya hasil residensi dalam showcase pada 19–20 September 2025.

Selain itu, festival juga menampilkan Main Performance dari koreografer senior asal Jakarta, Hartati, dalam format lecture performance, serta Ari Ersandi, koreografer asal Lampung.

Keduanya turut membuka kelas workshop untuk berbagi pengalaman artistik kepada generasi muda.Program lain, Residensi Reset Artistik, mempertemukan praktisi seni dari Surabaya, Madiun, Malang, hingga Tulungagung.

Mereka menelaah praktik artistik di festival, lalu mengaitkannya dengan pengalaman lokal masing-masing. Hasilnya diharapkan menjadi bekal untuk memperkuat proses seni di komunitas mereka.

Baca Juga  Serikat Pekerja Informal Migran dan Pekerja Profesional Indonesia (SP - IMPPI) Acungi Jempol Wamen yang Sidak Kasus Penahanan Ijazah

Direktur Sawung Dance, Sekar Alit, menegaskan bahwa tema “Tremor” dipilih sebagai refleksi atas kondisi zaman.

“Sawung Dance Festival sejak awal kami gagas bukan sekadar perayaan tari, melainkan ruang tumbuh bersama. Tahun ini, melalui tema ‘Tremor, Bodies at the Edge of the Chains’, kami ingin menunjukkan bagaimana tubuh menjadi medan yang paling jujur dalam merespons gejolak sosial, politik, maupun ekologis yang terjadi di sekitar kita,” ujarnya.

Sawung Dance Festival 2025 menjadi titik temu seniman tari kontemporer yang menggunakan tubuh untuk menggugah kesadaran kolektif, menjelajahi batas antara stabilitas dan kehancuran, keintiman dan keterasingan, diam dan ledakan. (DN)

Share :

Baca Juga

RAGAM KABAR

Jangan rebahan aja, ini jujukan tempat olahraga santai atau jogging di gresik

RAGAM KABAR

Mengintip Dapur Penjaga Konstitusi: Pengalaman Berharga Mahasiswa Hukum STIH Gunung Jati di MK

RAGAM KABAR

GS Investment Peduli Anak Panti, Wujudkan Solidaritas Antar Anggota

RAGAM KABAR

Kolaborasi Unair dan Pemkab Gresik, Dorong Investasi Mendunia

RAGAM KABAR

Kodim 0825 Banyuwangi Sabet 3 Penghargaan Nasional di TMMD 125, Buktikan Sinergi TNI dan Masyarakat

RAGAM KABAR

Rumah Literasi Digital (RLD) Ajak Generasi Melek Digital, Kreatif, dan Berdaya

RAGAM KABAR

Tidak Lagi Menjadi Pegawai yang Terabaikan, 562 PPPK Terima SK

RAGAM KABAR

MPLS SMKN 2 Bangkalan, Siswa Kampanyekan Tolak Judol dan Pinjol