Home / ROMAN PINGGIRAN

Minggu, 14 September 2025 - 20:00 WIB

Roman Pinggiran 3: “Misteri Rezeki Yang Berpaling Seketika”

Saat itu Tarno bersama Su’ud naik motor untuk mencari warung yang menyediakan nasi bungkus. Kenapa nasi bungkus?, karena harga biasanya 7 ribu sampai 8 ribu rupiah atau di bawah 10 ribu rupiah. Dan dengan teh hangat atau es teh cuma merogoh gocek 11 ribu rupiah saja.

Setelah harus tolah-toleh di jalanan hampir setengah jam, mereka pun ketemu dengan warung yang menyediakan nasi bungkus. Su’us dan Tarno pun langsung meraih nasi bungkus di hadapannya.

“Wah rezeki kita, ini tinggal dua bungkus terakhir Tar” Ujar Su’ud

“Ya rezeki anak soleh seperti kita hehehe” timpal Tarno. “Ngomong-ngomong, aku tanya sama kamu Tar” Tanya Su’ud

“Apa lagi… perut lapar nih, tak jawab nanti setelah beberapa suap nasi udah di perut aja” Jawab Tarno.

“Woke….. “ Balas Su’ud

Setelah itu keduanya lanjut menyantap nasi masing-masing beberapa suap. Dan pembicaraan pun mulai dilanjutkan.

Baca Juga  Penyalur Pekerja Migran Ilegal Dibekuk, Korban Dipatok 40 juta Rupiah

“Lha sekarang sudah agak damai ini perut… coba tadi katanya kamu ada kuis atau bertanya apa” Ujar Tarno

“Sudah lumayan kenyang ta beneran kamu…(kata Su’ud sambil tetap melahap nasi bungkusnya).”

“Begini aku pingin tanya aja Tar bagaimana menurutmu tentang rezeki.’’ tanya Su’ud

“Maksutmu gimana rezeki yang seperti apa” Tanya Tarno

“Wis pokok e menurutmu tentang rezeki itu seperti apa” timpal Su’ud

“Kalau menurutku nih…rezeki itu sebuah misteri, hanya Tuhan yang bisa menentukan. Misal begini kadang orang jungkir balik memburu cuan siang malam, tapi nyatanya hasilnya tidak setimpal.”

“Namun ada orang yang hanya santai di rumah tiba-tiba ditelpon rekanan dan dapat orderan hingga puluhan juta. Terus kalau seperti itu gimana?…”

“Lha kalau kamu menurutmu gimana soal rezeki ini Ud?.” ucap Tarno balik bertanya. “Lha itu rezeki kalau menurutku bukan soal uang saja, tapi cakupan lebih luas.”

Baca Juga  Terduga Pelaku Arisan Bodong Puluhan Miliar, Ditangkap

“Kesehatan dan kita masih diberi nafas oleh Tuhan, juga rezeki. Soal rezeki ini kadang lucu, misal rezeki sudah di depan mata dan tinggal kita kantongi. Tapi kadang bisa lepas, hanya karena belum waktunya.”

“Misal kemarin aku jadi makelar jualan motor punya rofik tetanggaku. Ada pembeli sebenarnya deal harga dan mau membelin motornya. Eh tiba-tiba kita ketemuan CODan (ketemu transaksi langsung) ternyata si pembeli ditelpon istrinya”

“Katanya gak jadi beli, alasannya gak cocok dengan warna motornya. Si pembeli pun minta maaf dan merasa bersalah dan ngasih uang ke kita 50 ribu sebagai tanda maaf.”

“Aku dan Rofik pun hanya bisa geleng-geleng kepala dan dengan berat hati menerima. Akhirnya kita pakai uang tersebut untuk ngopi bareng di warung kopi hahaha.”

“Padahal kalau motor itu laku, Rofik janji kasih uang ke aku 150 ribu hahaha”. Tawa Su’ud

Bersambung……

Share :

Baca Juga

ROMAN PINGGIRAN

Roman Pinggiran 1: “Hati-Hati Berbicara Dengan Hati Kecil”

ROMAN PINGGIRAN

Roman Pinggiran 4: Merasa “Taman” Orang Lain lebih Indah

ROMAN PINGGIRAN

Roman Pinggiran 2: “Kata Sabar Hanya Untuk Orang Lain”

ROMAN PINGGIRAN

Mencicipi “New Coffee Series” di Restoran Bergaya Joglo, Kopi Kali Brantas Malang