Malang, kabarfokus.id
Tim Rumah Literasi Digital (RLD) menggelar pelatihan UMKM pada Kamis (02/10/2025) di Kota Malang. Giat bertajuk RLD Goes to Malang ini membawa misi istimewa yakni berbagi ilmu dan pengalaman kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kali ini tim RLD mengutus tujuh anggotanya, yakni Fatchur Rohman, Rahmat Hidayat, Isnan Effendi, Ali Masduki, Naufal Ammar Imaduddin, Andika Ismawan, dan Sujianto.
Materi pelatihan UMKM yang bekerja sama dengan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) ini, dihelat di gedung Creative Center (MCC) Malang. Dengan 50 peserta UMKM binaan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Malang. Acara Merupakan rangkaian dari program Indosat Empowering UMKM bath 2, dari total 11 kota/kabupaten di Jawa Timur. Sebelumnya, kegiatan serupa sudah dihelat di kota Surabaya, beberapa waktu lalu.
Koordinator RLD Fatchur Rohman menuturkan, di era digital ini perlu dibangun kesadaran kepada pelaku UMKM, bahwa digital marketing atau kegiatan memasarkan produk, jasa, atau merek melalui media digital dan internet tidak menjamin etalase yang ditawarkan bisa langsung laris manis.
Namun strategi ini harus dipahami secara keseluruhan, terutama bagaimana langkah membangun citra produk yang ditawarkan dan penjual itu sendiri.
“Penjual musti menata laman media sosial sedemikian rupa. Nama akun dan produk yang dijual pun sudah seharusnya tidak menyimpang jauh. Ia mencontohkan, misal ada yang menjual kue cucur, maka nama akun bisa dibuat kuecucurmalang. Hal ini agar gampang diingat dan bisa memudahkan saat ada orang yang mencari di mesin pencarian,” kata Partok, sapaan akrabnya.
Mentor lainnya Andika Ismawan mengatakan jika ingin nama akun dan produknya mudah dicari di google, maka Search Engine Optimization (SEO) nya wajib ditaati.
“SEO bisa membuat konten lebih mudah ditemukan oleh pengguna dan mesin pencari, sehingga meningkatkan traffic (lalu lintas pengunjung) organik ke situs anda,” tutur Andika yang akrab dipanggil Eldon.
Saat memaparkan materi tentang SEO, Eldon rupanya menemukan masih banyak peserta workshop yang akun Instagramnya belum sesuai. Ada UMKM yang jualan roti, akan tetapi nama akun masih nama pribadi. Bahkan ada yang nama akunnya susah dieja. Belum lagi, masih ada akun yang tidak dilengkapi dengan Bio yang relevan.
Kemudian acara dilanjutkan dengan materi fotografi menggunakan gawai yang disampaikan oleh Ali Masduki. Sebagai jurnalis foto, Ali membuka dengan menunjukkan kekuatan foto dalam menciptakan imajinasi kolektif. Yakni gambar fenomenal yang tidak tergantikan.
Contoh, Ali memperlihatkan gambar yang selama ini sudah sangat akrab di hati masyarakat. Yakni gambar ilustrasi ibu bersama dua anaknya makan bersama di meja. Tentunya tanpa menyebut merek, lima puluh peserta UMKM pun sepakat, bahwa gambar tersebut adalah kaleng roti “khong guan”.
Ali kemudian mengajari para UMKM yang mayoritas emak-emak ini untuk belajar memotret pakai ponsel dengan “enggel” atau tampilan yang bagus. Untuk kemudian dipadu dengan aplikasi AI kekinian seperti Chat GPG dan Google Gemini.
Lalu materi lanjut dengan belajar foto dan video dengan memanfaatkan teknologi AI. Sesi ini juga diisi oleh seorang jurnalis dan konten kreator, Naufal Ammar Imaduddin. Ia mengajak peserta untuk menjajal membuat konten video singkat agar produk yang akan dipajang di etalase medsos lebih menarik. Dan efeknya bagi calon pembeli juga luar biasa.
“Saat ini untuk ambil video cukup pakai hape. Edit juga langsung dari hape,” kata Naufal
Sesi pamungkas diampu oleh Isnan Effendi. Pemilik akun TikTok ‘nomor cantik miliarder’ ini pun membuka pemaparan dengan dengan falsafah hidup yang menggugah semangat.
“Hidup yang tidak diperjuangkan tidak akan pernah dimenangkan”.
Kali ini, Isnan berbagi pengalaman bagaimana ia jatuh bangun dalam berbisnis, hingga akhirnya bisa meraup cuan dari TikTok. Senior Sahabat Pustaka itupun mengajak para pelaku UMKM agar memanfaatkan platform digital untuk memaksimalkan penjualan.

Salah satu peserta pelatihan UMKM yakni Owner Devi Cake and Cookies Malang, mengaku mendapat banyak ilmu yang lebih detail lagi untuk menunjang kegiatan berdagang di media sosial.
“Saya mengucapkan terima kasih atas pelatihan yang digelar oleh Indosat karena menghadirkan pemateri yang ilmunya daging semua,” kata Devi.
Devi juga berharap agar Rumah Literasi Digital (RLD) terus dapat memberikan edukasi kepada masyarakat terutama para pelaku UMKM agar bisa naik kelas melalui pelatihan.
Menurut EVP Head of Circle Java IOH, Fahd Yudhanegoro, penguasaan media sosial kini menjadi kunci bagi UMKM untuk memperluas pasar sekaligus memperkuat merek. Kota Malang, kata dia, memiliki potensi besar sehingga Indosat hadir memberikan kontribusi nyata melalui pelatihan yang aplikatif.
“Dengan dukungan jaringan Indosat yang luas dan stabil, kami berharap inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kapasitas pelaku UMKM, tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Malang dalam jangka panjang,” kata Fahd.
Sementara itu, Staf Ahli Wali Kota Malang Bidang Ekonomi dan Keuangan, M. Sailendra, turut mengapresiasi langkah Indosat dalam mendampingi pelaku UMKM beradaptasi di era digital. Ia menilai kolaborasi ini menjadi langkah nyata mendukung transformasi digital UMKM di Jawa Timur.
“Kami mengapresiasi Indosat yang telah berkontribusi aktif membantu UMKM beradaptasi di era digital. Sinergi ini memberi pemahaman menyeluruh tentang kekuatan media sosial untuk memperluas target pasar dan meningkatkan visibilitas usaha agar naik kelas,” tandasnya. (AL&NF)














