Gresik kabarfokus.id
Tradisi merayakan Maulid atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW sudah digelar selama berabad-abad oleh umat muslim sedunia.
Di Indonesia Menurut berbagai sumber, tradisi maulid Nabi atau Mauludan dikaitkan dengan Wali Songo diantaranya adalah grebeg maulud yang dipopulerkan Sunan Kalijaga di Demak Jawa Tengah.
Lalu berkembang di lingkungan keraton, serta ancak agung di Ponpes Wali Songo Situbondo Jawa Timur. Dengan membuat gunungan buah-buahan atau makanan lainnya yang merupakan wujud kecintaan kepada Nabi Muhammad.
Secara umum, Wali Songo menggunakan peringatan Maulid Nabi sebagai cara dakwah untuk memperkenalkan dan menumbuhkan rasa cinta umat Islam terhadap ajaran dan sosok Rasulullah SAW, serta mengembangkan tradisi lokal sebagai sarana ekspresi keagamaan.
Nah tradisi mauludan ini juga digelar oleh Musala Wahdatul Ummah di Perum Grand Nirwana Residence Cerme Gresik. Menurut Takmir Musala Ustad Lutfi, tradisi “krayah” Atau berebut barang berupa makanan atau lainnya di gantungan tali merupakan wujud rasya syukur.
“Ini merupakan bentuk rasa syukur, bahagia, dan kegembiraan menyambut hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang merupakan suri tauladan dan panutan umat muslim.” Ujar ustad Lutfi. Saksikan video di bawah ini!














